Makalah Pendidikan Sapanjang Hayat (PSH)
BAB
I
PENDAHULUAN
Konsepsi pendidikan seumur hidup (life long education) mulai
dimasyarakatkan melalui kebijaksanaan negara ( Ketetapan MPR No.
IV/MPR/1973 jo
Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978, tentang GBHN yang menetapkan
prinsip-prinsip
pembangunan nasional(pembangunan bangsa dan watak bangsa), antara lain:
o
arah pembangunan
jangka panjang .Pembangunan
Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya
dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia". Dalam Bab IV bagian pendidikan, GBHN menetapkan:
o
pendidikan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di
dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. karena itu
pendidikan
adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan
pemerintah".
Pendidikan
sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang di
lontarkan
terhadap sekolah. Sistem sekolah tradisional menglami kesukaran dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman yang sangat cepat dalm abad
terakhir
ini dan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia yang semakin
meningkat. Pendidikan di sekolah yang hanya terbatas kepada tingkat
pendidikan
dari kanak-kanak sampai dewasa tidak akan memenuhi
persyaratan-persyaratan yang
di butuhkan dunia yang berkembang.
Menurut konsep “
pendidikan sepanjang hayat”, kegiatan-kegiatan pendidikan di anggap
sabagi
suatu keseluruhan , seluruh sektor pendidikan merupakan suatu sistem
terpadu.
A. Rumusan
Masalah
Makalah ini
dibuat dan ditulis hanya membahas tentang
Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat.
B. Manfaat
Makalah
1. Dengan
adanya makalah ini diharapkan bisa membantu mahasiswa STAID Martapura
dalam
mempelajari Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
2. Makalah
ini dapat dipergunakan sebagai hazanah pengetahuan bagi mahasiswa
tentang Pendidikan
Sepanjang Hayat.
C. Tujuan
Makalah
1. Makalah
dibuat untuk mempermudah mahasiswa dalam proses belajar-mengajar di
kampus
khususnya mata kuliah Filsafat Pendidikan
2. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah Masail al- Filsafat
Pendidikan.
BAB
II
A. Eksistensi
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidkan sepanjang hayat dalam prakteknya sudah di laksanakan oleh
manusia sejak manusia ada di dunia ini. Namun secara konsepsional
merupakan
suatu konsep baru dlam pendidikan. Dalam konsepnya, pendidikan itu tidak
terbatas oleh ruang dan waktu. Pendidikan akan selalu berlangsung dalam
totalitas kehidupan, di dalm keluarga, suku bangsa melalui agama,
mesjid,
gerja, sekolah formal, organisasi kerja, organisasi pemuda dan
masyarakat pada
umumnya membaca buku, mendengarkan radio, memperhatikan televisi dan
sabagainya.
Menurut humel pada waktu itu kehidupan seseorang di bagi menjadi tiga
periode yang terpisah satu sama lain, yaitu ;
o
sekolah dan belajar
o
kehidupan yang aktif
o
usia lanjut
di sekolah nasib
seseorang di tentukan yang di tuangkan dalam angka-angka yang di tulis
pada
secarik kertas. Keadaan ini membuat dorongan besar untuk menuju
pembaharuan
suatu sistem pendidikan. Dan munculah suatu konsep pendidkan sepanjang
hayat.
1. Latar
Belakang Historis
Pada tahun 1919, komite pendidikan orang dewasa, kementrian kerajaan
inggris, dalam suatu laporannya menggambarkan pendidikan orang dewasa
merupakan
suatu kebutuhan nasional yang tetap dan merupakan suatu aspek yang tidak
dapat
di pisahkan dengan peradaban manusia.
Dalam bulan Desember 1965, komite internasional UNESCO mempertimbangkan
sebuah laporan yang di kemukakan oleh Paul Lengrand mengenai konsep
berkelanjutan dalam pendidikan dan menganjurkan agar UNESCO membenarkan
asas-asas “ Pendidikan Sepanjang Hayat .“
Dalam tahun 1965 salah satu dewan CCC mendiskusikan pendidikan sepanjang
hayat dan menganjurkan bahwa masalah tersebut mesti dijadikan topik
pembicaraan
dalm setipa diskusi. Dalm tahun 1967 CCC memutuskan bahwa pendidikan
sepanjang
hayat mesti di pertimbangkan sebagai suatu ‘ guide line “ dalam seluruh
pelaksaan pendidikan.
Dalam tahun 1968 suatu konferensi yang di selenggarakan UNESCO membatasi
12 tujuan yang menjadi sasaran pendidikan secara internasional (
laporannya di
terbitkan tahun 1970, sebagai persembahan kepada tahun pendidikan
internasional
), di antaranya ialah “pendidikan sepanjang hayat”.
Pad tahun 1971 CCC menutup tahap pengkonsepan pendidikan sepanjang hayat
dan pada tahun 1972 asas-asas pendidikan sepanjang hayat di kukuhkan
dalam
bentuk laporan komisi internasioanal dalam bidang pengembangan
pendidikan yang
di ketahui oleh Hdgar Faure dan di beri judul “Learning to be : yhe word
of
education today and tomorrow”.
- Makna dari Konsep
Pendidikan sepanjang hayat merupakan suatu sistem pendidikan yang cocok
bagi orang-orang yang hidup dalam dunia transformasi dan di dalam
masyarakat
yang saling mempengaruhi yaitu masyarakat modern.
Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang
di lontarkan terhadap sekolah. Sistem sekolah tradisional menglami
kesukaran
dalam menyesuaikan diri dengan perubahan zaman yang sangat cepat dalm
abad
terakhir ini dan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia yang
semakin
meningkat. Pendidikan di sekolah yang hanya terbatas kepada tingkat
pendidikan
dari kanak-kanak sampai dewasa tidak akan memenuhi
persyaratan-persyaratan yang
di butuhkan dunia yang berkembang.
Menurut konsep “ pendidikan sepanjang hayat”, kegiatan-kegiatan
pendidikan di anggap sabagi suatu keseluruhan , seluruh sektor
pendidikan
merupakan suatu sistem terpadu. Apabila sebagian besar masyarakat suatu
bangsa
masih banyak buta huruf, maka pembrantasan buta huruf di kalangan orang
dewasa
memegang peranan penting dalm sistem pendidikan sepanjang hayat.
B. Konsekuensi Pendidikan
- Cara belajar
Dalam belajar membutuhkan suatu standar pendidikan yang fleksibel, lebih
dinamis, dan lebih terbuka terhadap dunia dan lingkungan sekitar. Guru
harus
mampu membangkitkan motivasi, kemauan yanng kuat serta keingintahuan
dalam diri
siswa. Para siswa mesti dipersiapkan untuk belajar sendiri dan berlatih
sendiri
serta harus mampu membimbing dirinya sendiri. Guru bukan hanya pengajar,
melainkan harus biasa jadi pendorong. Siswa juga tidak harus di bebani
tugas
menghafal, melainkan ia harus mampu menggunakanseluruh media informasi,
mulai
dari perpustakaan, radio, televisi dan pemanfaatan komputer.
- Model pendidikan
Hummel mengatakan ada empat model pendidikan menurut konsep pendidikan
sepanjang hayat, yaitu :
a.
Pre-school education
Pre-school education merupakan metode yang menentukan didalam sistem
pendidikan sepanjang hayat dan merupakan tempat paling efektif dalm
pembentukan
kepribadian anak yang demokratis. Yang dikembangkan pada periode ini
adalah
kebebesan psikologis, sosialisasi anak, pergaulan dengan anak
sebayaserat
kegiatan-kegiatan kelompok.
b.
Basic school education
Basic school education merupakan syarat minimum dari pengetahuan,
sikap, nilai da pengalamanyang harus dimiliki individu . pendidikan umum
harus
mendorong individu untuk menembangkan potensinya, kreatifitasnya yang
bermanfaat
bagi bangsa maupun dirinya sendiri.
Pendidikan dasar harus mendorong para pemuda agar :
a.
Berpartisipasi secara efektif
dalam kegiatan Kehidupan ekonomi negaranya;
b.
Menyumbangkan pikirannya demi
kesatuan bangsa, dalm kegiatan polotik, sosial, budaya sabagai suatu
pengbdian
terhadap mayarakat
c.
Untuk mengembangkan kepribadianya
Kebutuhan
belajar yang esensial dan minimum, meliputi enam unsur, yaitu :
1.
Sikap positif terhadap kerjasam
dan tolong menolong dalam keluarga dan sesama manusia
2.
Menguasai huruf dan angka secar
fungsional
3.
Memiliki pandangan yang ilmiah
serta mengerti proses alam di sekelilingnya
4.
Pengetahuan fungsional dan
ketrampilan keluarga
5.
Pengetahuan fungsional serta
ketrampilan untuk mencari nafkah
6.
Pengetahuan fungsional serta
ketrampilan agar mapu berpartisipasi dalm masyarakat.
c. Vocational
education
Pada vocational education ini ( pendidikan yang mempersiapkan
pekerjaan),program pendidikan harus memberikan pengetahuan kecerdasan
prkatis
dan mengembangkan sikap serta pengetahuan yang akan menolong individu
mangingatkan kembali pengajaran yanng telah lalu.
d.
Adult education
Pendidikan orang dewasa perlu di kembangkan secara maksimum dan
berisikan
program yang me”refresing’ (penygaran kembali yang diperolah pada masa
lampau )
dan remedial training. Ciri khasnya adalh tidak mengenal putus dan
istirahat,tetapi terus menerus dan terpadu, terutama antara tingkat
sekolah
denan tingkat setelah sekolah, begitu juga antara sekolah dengan
pendidikan
orang dewasa.
C. Pembaruan Sistem Persekolahan
1.
Sasaran
Pendekatan yang di lakukan Dave memusatkan kepada hal bagaimana memulai
suatu proses pendidikan sepanjang hayat dalam kehidupan seseorang.
Sementara
B.Schwartz tertarik akan dimensi “pendemokrasian pendidikan” yang dapat
di
perolah melalui pendidikan sepanjang hayat. Ada empat sasaran yang
sehubungan
dengan pendidikan sepanjang hayat :
a.
Sasaran pertama yang di kemukakan
oleh Dave ialah kesadaran akan kebutuhan pendidikan sepanjang hayat.
Menurut
Schwartz sasaranya ialah sikap yang aktif terhadap pendidikan yang di
arahkan
dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
b.
Sasaran kedua yang dikemukakan
poleh Dave ialah peningkatan faktor “educability” yaitu pengembangkan
mekanisme
belajar , dari pada penegtahuan khusus dalam berbagai lapangan.
Sedangkan
Schwartz menekankan pentingnya siswa pengindividualkan tingkat
pengetahuan dan
pemahaman yang di peroleh.
c.
Sasaran ketiga yang di kemukakan
oleh Dave, dalm rumusan “exposureto broad areas of learning”. Siswa
harus
memperolah keluasan dalm pemilihan studinya. Sedangkan menurut Schwartz
menetnag kaum encyclopedisme dari sekolah tradisional dan mencoba
menggantinya
dengan mempelajari secxar detail berbagai lapangan yang sangat terbatas,
namun
di pelajari secara multidisipliner.
d.
Sasaran yang keempat baik Dave
maupun Schwartz menghubungkan pengalaman luar sekolah atau dengan kata
lain
mengintegrasikan situasi pendididkan yang berbeda. Tambahan bagi
Schwartz
persamaan dalam kesempatan merupakan sasaran utama.
2.
Isi program
Silabus mesti fleksibel dan memuat dasar yang luas
untuk belajar berikutnya. Di sekolah dasar anak mesti mampu memperoleh
bekal
pengetahuan yang umum. Mata pelajaran yang mesti di tanamkan ialah mata
pelajaran yang instrumental dan bahasa. Pengajaran mesti mulai dari
pengetahuan
yanh khusus menuju ke arah aspek-aspek displin yang struktural.
3.
Metode dan alat
Yang pertama perlu di kembangkan ialah kerja bebas.
Siswa mesti berdiri sendiri secara otonom dan percaya akan kemampuanya
dalam
belajar sendiri. Selanjutnya mesti dikembangkan untuk belajar yang di
sebut “
reciprocal learning”(cara belajar saling memberi, tukar menukar
pengalaman dan
pengetahuan). Penggunaan teknologi dalam pendidikan merupakan suatu
keharusan
supaya pendidikan berjalan secara efektif dan efisien.
4.
Proses Evaluasi
Tujuan evaluasi tidak lagi di tujukan sebagai
proses pemilihan yang bisa mengakibatkan pengulangan kelas dan
kegagalan,
melainkan ubtuk membimbing dan menolong anak didik ke arah ke majuan.
5.
Struktur
Sekolah berdasarkan konsep pendidikan sepanjang hayat,
tidak boleh merupakan suatu lembaga yang terisolasi yang terpisah dari
lingkungan dan masyarakat. Secara vertikal, sekolah harus merupakan
suatu
kesatuan dengan tingkat-tingkat yang lainnnya, baik di bawah maupun di
atasnya.
Sedangkan secara horisontal dapat di lakukan dengan mendorong mobilitas
di
antara tingkat-tingkat pendidikan antara situasi dalam pendidikan waktu
kerja
dan waktu senggang dan dengan mengintegrasikan pendidikan denagn
kehidupan
pekerjaan.
D. Pendidikan Recurrent
Recurrent education merupakan sistem yang terutama akan menyangkut
orang-orang dewasa dan mendapat tempat yang layak dalm konsep pendidikan
sepanjang hayat. Recurrent education adalah untuk memperkenalkan suatu
sistem
“sandwich” dengan sistem tersebut setiap individu akan memiliki
kesempatan
untuk melanjutkan kembali belajar dengan sistem ini yang akan mengubah
waktu
kerja atau waktu senggang dengan waktu atau periode pendidikan seumur
hidup (
OCED dan stoikov,olahan, Hummel 1977.)
Ada beberapa alsan yang mendorong penerimaan terhadap recurrent
education, antaranya :
1.
Prinsip keadilan-persamaan, dengan
memberikan kesempatan yang kedua atau ketiga kalinya untuk belajar, yang
dapt
meberikan sumbangan yang efektif bagi keadilan dan persamaan dalam
pendidikan.
2.
Sistem ini juga dapat menciptakan
ikatan yang lebih erat antara pendidikan dengan dunia kerja.
a. Contoh recurrent education
Di yugoslavia dibeberapa fakultas negeri di
perkenalkan sitem diploma. Program empat tahun di bagi menjadi empat
bagian
yang masing-masing mengarahkan kepada pencapaian diploma.
Di RRC mereka telah tamat sekolah menengah atas harus
bekerja terlebih dahulu sekurang-kurangnya selama dua tahun. Selain itu
dapat
melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
b. Kritik terhadap recurrent
education
Di pandang dari sudut ekonomi, penangguhan atau
perpanjangan 9 lebih dari lima tahun) suatu study bukan merupakan suatu
prosedur yang sehat. Mark Blaug juga meregukan tentang kemungkinan
berkurangnya
ketidaksamaan dan ketidakadilan dengan diselenggarakannya recurrent
education
itu.
Dalam hal ini akan meningkatkan sekelompok orang kepada suatu tingkat
teratassecara terus menerus yang akhirnya akan mengarah kepada tingkat
sosial
dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Akibat yang lebih jauh ialah
bahwa
suatu kesenjangan sosial maupun pendidikan akan tetap makin melebar.
Vladimir Stoikov menyimpulkan studynya tentang recurrent education
sebagai berikut :” Jika dimulai dengan perencanaan dan persiapan yang
matang,
recurrent education itu hanya akan menjadikan seluruh sistem pendidikan
menjadi
lebih susah di atur daripada sebelumnya.
E. Peranan media komunikasi massa
Di bawah ini kami kemukakan beberapa contoh, dimana media komunikasi
massa memgang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan
sepanjang hayat :
a. Di inggris sejak
tahun 1970 di perkenalkan universitas terbuka. Yang mempunyai ciri khas
bahwa
para mahasiswa tidak di haruskan mengurangi perkuliahan pada waktu yang
telah
ditetapkan, berhadapan langsung dengan dosen dan berpartisipasi dalam
latihan.
Perkuliahan di lakukan melalui radio, televisi, dan surat-surat kerumah
mahasiswa. Tugas-tugas juga dapat di berikan lewat pos, yang berisikan
catatn
komentar terhadap siaran radio telvisi tersebut.
Universitas terbuka sudah di ikuti oleh berbagai negara, baik negara
yang
maju maupun negara yang berkembang.
Di indonesia dewasa ini sedang di kembangkan apa yang di sebut SBJJ(
sistem belajar jarak jauh ) yang merupakan pilot Kementerian Pendidikan
Nasional, sasaranya ialah untuk menanbah pengetahuan kepada para
guru-guru yang
talah menyelesaikan D1/D2, diselenggarakan oleh beberapa IKIP,
diantarnya IKIP
Bandung. Namun SBJJ ini menggunakan sistem modul dan pada setiap
kabupaten di
tunjuk paling sedikit satu tutor yang memberikan nasihat dan bimbingan
kepada
para mahasiswa peserta SBJJ tersebut.
b. Dinegara pantai
gading (afrika), televsi sering digunakan di sekolah-sekolah dimana
seluruh
sitem pendidikan di trnsformasikan lewat televisi sehingga sekolah harus
di
lengkapi dengan pesawat televisi.
c. Radio dan televisi memegang perana
sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan orang dewasa. Radio akan
memberi
pelayanan terhadap penduduk di pedesaan dalam meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dasar (kebutuhan dasar yang minimum menurut Coombs) dam
memmberikan
dorongan untuk ikut serta secara aktif dalm usaha pembangunan bangsanya.
BAB
III
PENUTUP
Pendidkan sepanjang hayat dalam prakteknya sudah di laksanakan oleh
manusia sejak manusia ada di dunia ini. Namun secara konsepsional
merupakan
suatu konsep baru dlam pendidikan. Dalam konsepnya, pendidikan itu tidak
terbatas oleh ruang dan waktu. Pendidikan akan selalu berlangsung dalam
totalitas kehidupan, di dalm keluarga, suku bangsa melalui agama,
mesjid,
gerja, sekolah formal, organisasi kerja, organisasi pemuda dan
masyarakat pada
umumnya membaca buku, mendengarkan radio, memperhatikan televisi dan
sabagainya.
Dalam belajar membutuhkan suatu standar pendidikan yang fleksibel, lebih
dinamis, dan lebih terbuka terhadap dunia dan lingkungan sekitar. Guru
harus
mampu membangkitkan motivasi, kemauan yanng kuat serta keingintahuan
dalam diri
siswa. Para siswa mesti dipersiapkan untuk belajar sendiri dan berlatih
sendiri
serta harus mampu membimbing dirinya sendiri. Guru bukan hanya pengajar,
melainkan harus biasa jadi pendorong. Siswa juga tidak harus di bebani
tugas
menghafal, melainkan ia harus mampu menggunakanseluruh media informasi,
mulai
dari perpustakaan, radio, televisi dan pemanfaatan komputer.
UN Secretary-General Ban Ki-moon on the 1st uggs outlet through spokesman issued a statement strongly Discount LV Handbags condemning the Air Jordan 11 Gamma Blue wedding scene in southern cheap nike jordan shoes Afghanistan was a discount nike jordans mortar attack, urged the Afghan government to investigate the matter.The statement cheap jordans said the Afghan province of Helmand a wedding Christian Louboutin Bois Dore last December 31 was a mortar ugg australia attack, causing heavy civilian casualties. Ban Ki-moon to extend my deepest condolences Bags Louis Vuitton to the relatives ugg pas cher of the victims, ugg boots willing injured a speedy recovery. Ban Ki-moon urged the ugg Afghan christian louboutin remise 50% government wholesale jordan shoes to conduct a comprehensive investigation on the matter, the attackers to justice.1st Afghan officials say the attacks have ugg soldes killed at least christian louboutin shoes 30 people were killed and dozens injured. Time of the incident, the uggs on sale Afghan army and police Cheap Louis Vuitton Handbags are nearby firefight with Taliban militants.According to the relevant resolutions cheap christian louboutin of the Christian Louboutin Daffodile UN Security Council, the US-led International Security Assistance Force in Afghanistan, NATO's mandate in discount christian louboutin December 31, 2014 Cheap LV Handbags ended. christian louboutin Since January 1, Discount Louis Vuitton 2015, the Afghan national security forces to take full control of domestic defense.
BalasHapus